Senin, 23 November 2015

Sejarah singkat Hari Guru Nasional 25 November.

Berdasarkan situs resmi PGRI yakni http://pgri.or.id dijelaskan sejarah singkat tentang Hari Guru Nasional. Ketika itu, pada 25 November 1945, seratus hari setelah Indonesia merdeka, di Surakarta, Jawa Tengah, puluhan organisasi guru berkongres, bersepakat, berhimpun dan membentuk satu-satunya wadah organisasi guru, dengan nama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

PGRI lahir pada 25 November 1945, setelah 100 hari proklamasi kemerdekaan Indonesia. Cikal bakal organisasi PGRI adalah diawali dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI) tahun 1932.
Semangat kebangsaan Indonesia telah lama tumbuh di kalangan guru-guru bangsa Indonesia. Organisasi perjuangan huru-guru pribumi pada zaman Belanda berdiri tahun 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).
Organisasi ini bersifat unitaristik yang anggotanya terdiri dari para Guru Bantu, Guru Desa, Kepala Sekolah, dan Penilik Sekolah. Dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda mereka umumnya bertugas di Sekolah Desa dan Sekolah Rakyat Angka Dua.
Sejalan dengan keadaan itu maka disamping PGHB berkembang pula organisasi guru bercorak keagamaan, kebangsaan, dan yang lainnya.
Kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan yang sejak lama tumbuh mendorong para guru pribumi memperjuangkan persamaan hak dan posisi dengan pihak Belanda. Hasilnya antara lain adalah Kepala HIS yang dulu selalu dijabat orang Belanda, satu per satu pindah ke tangan orang Indonesia. Semangat perjuangan ini makin berkobar dan memuncak pada kesadaran dan cita-cita kesadaran. Perjuangan guru tidak lagi perjuangan perbaikan nasib, tidak lagi perjuangan kesamaan hak dan posisi dengan Belanda, tetapi telah memuncak menjadi perjuangan nasional dengan teriak “merdeka.”
Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) diubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini mengejutkan pemerintah Belanda, karena kata “Indonesia” yang mencerminkan semangat kebangsaan sangat tidak disenangi oleh Belanda. Sebaliknya, kata “Indonesia” ini sangat didambakan oleh guru dan bangsa Indonesia.
Pada zaman pendudukan Jepang segala organisasi dilarang, sekolah ditutup, Persatuan Guru Indonesia (PGI) tidak dapat lagi melakukan aktivitas.
Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Guru Indonesia pada tanggal 24 – 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah – guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 – seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia – Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) didirikan.
Dengan semangat pekik “merdeka” yang bertalu-talu, di tangan bau mesiu pemboman oleh tentara Inggris atas studio RRI Surakarta, mereka serentak bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan tiga tujuan :
1. Memepertahankan dan menyempurnakan Republik Indonesia;
2. Mempertinggi tingkat pendidikan dan pengajaran sesuai dengan dasar-dasar kerakyatan;
3. Membela hak dan nasib buruh umumnya, guru pada khususnya.
Sejak Kongres Guru Indonesia itulah, semua guru Indonesia menyatakan dirinya bersatu di dalam wadah Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Jiwa pengabdian, tekad perjuangan dan semangat persatuan dan kesatuan PGRI yang dimiliki secara historis terus dipupuk dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan negara kesatuan republik Indonesia. Dalam rona dan dinamika politik yang sangat dinamis, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) tetap setia dalam pengabdiannya sebagai organisasi perjuangan, organisasi profesi, dan organisasi ketenagakerjaan, yang bersifat unitaristik, independen, dan tidak berpolitik praktis.
Untuk itulah, sebagai penghormatan kepada guru, pemerintah Republik Indonesia dengan Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, menetapkan hari lahir PGRI tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional, dan diperingati setiap tahun.


Peran guru dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia sungguh besar dan sangat menentukan. Guru merupakan salah satu komponen yang strategis dalam menentukan keberhasilan pendidikan yang meletakkan dasar serta turut mempersiapkan pengembangan potensi peserta didik untuk mencapai tujuan nasional mencerdaskan bangsa.
Sejak masa penjajahan, guru selalu menanamkan kesadaran akan harga diri sebagai bangsa dan menanamkan semangat nasionalisme kepada peserta didik dan masyarakat. Pada tahap awal kebangkitan nasional, para guru aktif dalam organisasi pembela tanah air dan pembina jiwa serta semangat para pemuda pelajar.
Semoga PGRI, guru, dan bangsa Indonesia tetap jaya dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bastra Sinaro Pelopor senampintar

Ini Puisi dan Kata Ucapan Untuk Guru

Guruku,
Jasamu tak ternilai nominal
Engkau ibarat lilin yang menyala
Membakar tubuhnya sendiri demi memberikan penerangan di sekitar
Terima kasih guruku
Selamat Hari Guru Nasional 2015
Guru Adalah
Pemberi Ilmu Tanpa Menginginkan Balasan Jasa
Selamat Hari Guru
Kehidupan bukan sekedar pelajaran saja
Akan tetapi juga berlaku sebagai guru
Guru yang tak ada hentinya untuk mendidik
Selamat Hari Guru
Guru adalah sosok yang bukan untuk sesaat, namun untuk selamanya
Bukan untuk dijauhi, namun untuh didekati
Bukan untuk dilalaikan, namun untuk diingat
Bukan untuk disini saja, namun untuk dimana mana
Selamat Hari Guru 25 November 2015
Untuk semua guru yang pernah memberikan segudang ilmu untukku
Yang tak pernah ku balas jasanya meski hanya setitik
Tetaplah menjadi sosok penerang untuk anak bangsa ini
Selamat Hari Guru Nasional 2015
Guru itu…
Sosok yang membentuk akal seseorang dan karakter bangsa
Selamat Hari Guru
Selamat Hari Guru Nasional para guruku
Perjuanganmu untuk mendiik kami
Akan selalu kami kenang
Pada ajarannya ada sebuah harapan besar
Pada tegurnya ada do’a yang mulia
Pada marahnya ada kasih sayang yang mendalam
Pada diamnya terbesit sebuah kebijaksanaan
Pada tangannya ada anak bangsa yang cerdas
Terima kasih wahai guruku
Engkau pahlawan yang tak mengharapkan jasa apapun
Selamat Hari Guru Nasional


Terimakasih,
Salam Hormat.
Bastra Sinaro

Ucapan & Puisi Selamat Hari Guru 2015 Mengisi Medsos, Ini Lagu dan Lirik Hymne Guru !

Ucapan dan Puisi Selamat Hari Guru 2015 Mengisi Medsos, Inilah Lagu dan Lirik Hymne Guru !




Hari Guru Nasional selalu diperingati setiap tanggal 25 November dibarengi dengan peringatan Hari Ulang Tahun PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
Guru adalah sosok yang sangat penting dan berpengaruh bagi perkembangan pendidikan anak baik karakter maupun intelektual. Kedua hal ini harus berjalan beriringan sebab cerdas saja tidak cukup tanpa diikuti oleh karakter mental yang kuat dan bagus.
Guru sering disebut sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Pasalnya Guru bisa menghasilkan orang-orang berkualitas tinggi dan bahkan menjadi pemimpin-pemimpin yang berprestasi dari belakang layar.
Hari Guru Nasional tidak hanya bisa dilakukan dengan upacara bendera. Demikian dikatakan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan. Harus ada cara lain untuk merayakan hari Guru salah satunya lewat simposium.
“Melalui simposium ini, kita bisa tunjukkan bila guru-guru Indonesia hebat karena karyanya,” ungkap Anies saat membuka Simposium Guru di Istora Senayan, Senin (23/11/2015).
Simposium yang akan digelar hingga 25 November ini diikuti oleh ribuan Guru dari berbagai pelosok tanah air.



Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Anies Baswedan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Pada Hari Guru Nasional 2015 hampir bisa dipastikan ada lagu hymne guru. Lirik Hymne Guru yang diciptakan oleh Sartono ini sangat menggugah hati dan memuji peran guru selama ini.

Berikut Lagu dan Lirik Hymne Guru

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku
Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa
Insan Cendekia
Sementara sebagai rasa bangga dan terima kasih, banyak ucapan selamat Guru dan juga puisi untuk para guru yang telah banyak berjasa mendidik dan membimbing kita. Puisi tentang guru juga mengisi dunia media sosial di internet hari ini.

Ini Puisi dan Kata Ucapan Untuk Guru

Guruku,
Jasamu tak ternilai nominal
Engkau ibarat lilin yang menyala
Membakar tubuhnya sendiri demi memberikan penerangan di sekitar
Terima kasih guruku
Selamat Hari Guru Nasional 2015
Guru Adalah
Pemberi Ilmu Tanpa Menginginkan Balasan Jasa
Selamat Hari Guru
Kehidupan bukan sekedar pelajaran saja
Akan tetapi juga berlaku sebagai guru
Guru yang tak ada hentinya untuk mendidik
Selamat Hari Guru
Guru adalah sosok yang bukan untuk sesaat, namun untuk selamanya
Bukan untuk dijauhi, namun untuh didekati
Bukan untuk dilalaikan, namun untuk diingat
Bukan untuk disini saja, namun untuk dimana mana
Selamat Hari Guru 25 November 2015
Untuk semua guru yang pernah memberikan segudang ilmu untukku
Yang tak pernah ku balas jasanya meski hanya setitik
Tetaplah menjadi sosok penerang untuk anak bangsa ini
Selamat Hari Guru Nasional 2015
Guru itu…
Sosok yang membentuk akal seseorang dan karakter bangsa
Selamat Hari Guru
Selamat Hari Guru Nasional para guruku
Perjuanganmu untuk mendiik kami
Akan selalu kami kenang
Pada ajarannya ada sebuah harapan besar
Pada tegurnya ada do’a yang mulia
Pada marahnya ada kasih sayang yang mendalam
Pada diamnya terbesit sebuah kebijaksanaan
Pada tangannya ada anak bangsa yang cerdas
Terima kasih wahai guruku
Engkau pahlawan yang tak mengharapkan jasa apapun
Selamat Hari Guru Nasional..."

Bastra Sinaro

Pidato Mendikbud Peringatan Hari Guru 2015





KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA

SURAT MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNTUK GURU INDONESIA DI PERINGATAN HARI GURU TAHUN 2015

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,
Semoga Ibu dan Bapak Guru berada dalam kondisi sehat, bahagia dan selalu dalam lindungan-Nya. Di Hari Guru ini, izinkan saya atas nama pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian Ibu dan Bapak Guru. Tugas dan tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya menyampaikan bahwa tanggung jawab besar ini janganlah dipandang sebagai beban tapi sebagai kehormatan. Ibu dan Bapak Guru mendapat kehormatan untuk menumbuhkan generasi baru yang tercerdaskan.
Ibu dan Bapak Guru sekalian,
Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya.
Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak Guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa.
Orangtua, yang adalah pendidik pertama dan utama, dan pun mereka memercayakan pada Ibu dan Bapak Guru untuk turut mendidik anak-anaknya. Mari kita ingat pula, mereka bukan sekadar anak-anak, namun mereka adalah wajah masa depan bangsa ini. Ibu dan Bapak Gurulah orang pertama yang berkesempatan melihat dari dekat wajah masa depan negeri ini.
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati,
Ki Hadjar Dewantara menyebut tempat belajar sebagai taman. Istilah itu meneguhkan tekad bahwa pendidikan memang harus menjadi sebuah proses pembelajaran menyenangkan walau penuh tantangan. Pendidikan tidak boleh terasa sebagai penderitaan. Sekolah harus terasa menyenangkan.
Sekolah menyenangkan adalah sekolah di mana semua ikut terlibat, baik guru, siswa maupun orangtua ikut mendukung pembelajaran bersama dan menjadi teladan bagi komunitasnya. Sekolah menyenangkan adalah sekolah yang memberikan pembelajaran bermakna, bermanfaat dan relevan dengan kehidupan siswa serta kebutuhan masyarakat. Sekolah menyenangkan bukanlah sekolah tanpa tantangan, melainkan justru sekolah yang memberikan ragam pilihan dan tingkatan tantangan kepada guru dan siswa yang juga beragam.
Sekolah menyenangkan hanya bisa terjadi bila guru pun terus belajar, serta terus berkarya. Karya-karya Ibu dan Bapak Gurulah yang akan terus mengembangkan senyum anak-anak kita. Karya-karya Ibu dan Bapak Guru yang membuat lonceng masuk sekolah layaknya pertanda dimulainya sebuah petualangan menyenangkan di sekolah.
Untuk mengimbangi keteguhan guru dalam berkarya, pemerintah juga berikhtiar akan terus memberikan ruang bagi guru untuk terus berkarya, untuk mengembangkan diri. Mari kita terus mengembangkan diri secara mandiri maupun secara bersama-sama.
Pemerintah menyadari bahwa masih ada berbagai pekerjaan rumah terkait Guru yang harus kami tuntaskan. Insya Allah itu semua akan terus menerus kami perbaiki. Di saat yang sama mari kita sama-sama memastikan bahwa semua ikhtiar kita benar-benar dipusatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkan semua potensi anakanak kita hingga mereka bukan sekadar bisa meraih, tapi bisa melampaui cita-citanya.
Dalam kesempatan peringatan Hari Guru ini saya ingin mengajak Ibu dan Bapak Guru untuk sama-sama menunjukkan pada bangsa tercinta ini bahwa guru Indonesia adalah guru pembelajar. Guru yang selalu hadir sebagai pendidik dan pemimpin bagi anak didiknya. Guru yang hadir mengirimkan pesan harapan. Guru yang makin menjadi contoh tentang ketangguhan, optimisme dan keceriaan.
Mari kita teguhkan ikhtiar Ibu dan Bapak Guru, ikhtiar kita bersama untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Kita terus belajar dan mengembangkan diri bukanlah untuk pemerintah, bukanlah untuk kepala sekolah, dan bukanlah untuk kantor dinas, tapi memang sejatinya setiap pendidik adalah pembelajar. Mari sama-sama kita kirimkan pesan kepada seluruh komponen bangsa ini, bahwa guru mulia karena karya! Hanya dari guru yang terus belajar dan berkarya akan muncul generasi pembelajar sepanjang hayat yang terus menerus berkontribusi pada masyarakat dan lingkungannya. Pada setiap kata yang kami tuliskan, ada pahala guru.
Pada setiap karya yang kami lakukan, ada sidik jari jasa guru. Apresiasi kami bagi seluruh Guru, Pendidik, dan Tenaga Kependidikan, atas semua inspirasi dan karya yang dipancarkan di ruang-ruang pembelajaran. Dengan rendah hati atas nama pemerintah, saya ingin kembali sampaikan rasa hormat dan terima kasih sedalamnya.

Selamat Hari Guru dan selamat berkarya!

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


Salam hangat,
ttd
Anies Baswedan



More : Kemdikbud RI